Mengenal Burung Puter dan Macam Jenisnya di Indonesia

Sebagai salah satu burung klangenan, Bururng Puter sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia, Apa lagi di kalangan masyarakat Jawa. Burung kicauan / anggungan dengan ciri khas berkalung hitam di lehernya, dengan warna bulu identik coklat muda dan suaranya "kuk geruk kwaakk" mengalun hampir setiap waktu.
Burung Puter / Puter Pelung, terbang di alam bebas

Memiliki nama ilmiah Streptopelia Risoria,  burung ini mudah dipelihara dan ditangkarkan karena sifatnya yang jinak, mudah beradaptasi dan pandai dalam membesarkan anakannya.

Sebenarnya untuk jenis burung puter itu hanya ada 1 hanya saja pengembangan genetik menjadikan jenis ini lebih vareatif, menimbulkan beberapa setrain baru dari perkawinan silang yang di lakukan oleh berbagai kalangan pecinta maupun peternak burung puter ini.

Baca : Cara Membedakan Kelamin Jantan dan Betina Burung Puter


Sehingga kemunculan jenis burung puter ini lebih beragam, mungkin dahulu kita hanya mengenal burung puter saja, dengan ciri khusus warna coklat dengan berkalungkan lingkaran berwarna hitam di lehernya.

Untuk saat ini ada banyak sekali jenisnya ada puter putih, puter pelung, puter blorok, puter hitam, puter irak, puter lumut,  dan masih banyak jenis lagi dikarekana jenis dove ini banyak.

Kebanyakan jenis-jenis burung puter ini masuk dalam kategori burung puter hias mengingat warna bulunya yang menarik, sehingga banyak kalangan menyebutkan dengan sebutan burung puter hias.

Berikut jenis-jenis burung puter lengkap yang ada di Indonesia : 

Burung Puter / Puter Pelung
Burung Puter Pelung cukup mudah untuk di kenali dengan Suara Merdu Mengalun Panjang Kita dapat dengan mudah menemukan burung yang satu ini di pasar burung. Dengan harga variatif (tergantung kualitas) mulai dari Rp 30.000,- hingga puluhan juta rupiah.

Hal ini sangat berdasarkan pada kualitas suaranya. Suara yang halus lembut, berirama dan mengalun panjang, akan membuat puter semakin banyak dinikmati. Sehingga tak heran ada orang yang akan merogoh koceknya jutaan rupiah untuk mendapatkan burung yang diinginkan.

Bahkan saat ini, banyak breeder / peternak burung mencoba memunculkan puter dengan variatas warna baru. Jadi jangan heran kalau ke depannya akan banyak bermunculan puter warna (blorok) di pasaran. Hal ini akan menambah khasanah dalam burung anggungan. Namun tetap harus menjaga kualitas suara hingga tidak hilang karakteristik puter sebagai burung anggungan.

Nah, itu garis besarnya mengenal puter secara umum. Dalam segi suara akan dikenal dan dibedakan menjadi 2 jenis, Puter Jawa / lokal, dan Puter Pelung. Yach, Secara fisik akan tampak sama, besar tubuhnya, warna bulu, bentuk kaki dan paruh.

Yang menjadi pedoman pembeda utama adalah panjangnya ketika burung Puter Pelung ini mengeluarkan anggungan khasnya. Mengalun lebih panjang, santai dan tetap berirama. Nada suara tengahnya, "gerruuuuuukkk" lebih panjang dari Puter jenis lokal.

Suara tengahnya juga ada 2 macam, ada yang berirama terputus-putus, "nguuk nguuk nguuk" baru diakhiri kwaaak atau ada yang mengalun panjang harmonis sampai akhir barulah muncul suara kwaaknya.

Jadi pedoman penting untuk membedakan antara Puter lokal/Jawa dan Puter Pelung adalah pada suara anggungannya. Jangan mudah percaya kalau belum mendengar suara anggungannya.

Dari segi harga, puter lokal rata-rata di bawah Rp 100.000,- untuk satu pasang kwalitas indukan. Sedangkan Puter Pelung, harga anakan saja sepasang sudah di atas Rp 200.000,- / pasang umur 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya <==